Harga Acer Swift 7 - Sebenarnya notebook ini tidak mengecewakan usang rilis di Indonesia, sekitar awal tahun 2016. Tapi lantaran sangat powerful, modis, dan banyak yang penasaran, jadi kali ini .blogspot.com mereview Acer Swift 7 dengan harga pasarannya di Indonesia.
Review Acer Swift 7
Bukan cuma di segmen smartphone, Apple juga mempunyai andil besar dalam mempengaruhi desain notebook ketika ini.
Sejak kemunculan MacBook Air, dan kini All New MacBook, banyak produsen lain yang jadinya tertarik membuat notebook ultrathin.
Dan kini saya kedatangan satu notebook ultrathin dari Taiwan, yakni Acer Swift 7.
Ketipisannya boleh diadu dengan All New MacBook.
Dalam keadaan layar tertutup, ketebalannya hanya sekitar 1 cm saja.
Sama halnya dengan All New MacBook atau lini Zenbook series dari ASUS, Acer Swift 7 yaitu notebook yang dirancang untuk pengguna profesional ataupun businessman dengan mobilitas ekstra tinggi.
Notebook Acer ini membawa desain premium dan stylish dengan varian warna hitam diluar, dan emas di dalam.
Kesan stylish juga terlihat pada port USB miliknya.
Sementara ukuran layarnya 13,3 inci, Full HD bertipe glossy berlapis Gorilla Glass.
Meski begitu, dimensi bodinya sama ibarat notebook 14 inci, hal ini disebabkan oleh leganya area keyboard dan touchpad.
Dibanding keyboard All New MacBook atau MacBook Pro yang rapat-rapat, keyboard Acer Swift 7 mempunyai jarang renggang antar tutsnya.
Ketinggian atau travel distance-nya pun lumayan.
Keyboard ini terasa empuk ketika dipakai mengetik cepat dengan suara yang khas.
Tapi sayangnya, Acer tidak menyertai dengan backlit.
Sedangkan area touchpad-nya sangat lebar mencapai 14 cm, dilengkapi fitur multi-gesture dan palm rejection.
Walaupun termasuk kategori notebook ultrathin dan portable, Acer masih berbaik hati dengan menyediakan dua port USB C di sisi kanan notebook berdampingan dengan jack audio.
Kaprikornus ketika satu port sedang dipakai untuk charging masih ada port lain yang bisa digunakan.
Selain portable, Acer Swift 7 juga tidak mengecewakan fleksibel.
Hal ini tercermin dari panel layarnya yang bisa dibentangkan.
Tapi ada satu hal yang mungkin mengganjal, khususnya kalau Anda sering membuka layar notebook dengan satu tangan.
Ya benar, seluruh bodi notebook akan ikut terangkat ketika kita mencoba membuka layarnya dengan satu tangan.
Penyebabnya yaitu bobot notebook ini yang hanya 1,1 KG saja.
Tapi, saya rasa ini bukanlah problem besar.
Setidaknya kita tidak akan merasa terlalu berat ketika membawanya bepergian, apalagi ukuran chargernya juga cukup ringkas.
Nah, bagaimana soal performa Acer Swift 7?
Karena ini yaitu notebook ultrathin dan portable dengan sistem passive cooling alias tanpa kipas, maka SoC yang digunakannya pun sudah disesuaikan.
Acer Swift 7 diotaki CPU dual-core Intel Kaby Lake Core i5-7Y75 yang punya efisiensi daya sangat baik dengan TDP 4,5 watt.
Clockspeed basic-nya 1,3 GHz dan sudah terintegrasi dengan GPU Intel HD Graphic 615.
SoC ini ditemani RAM 8GB, dan SSD 256GB.
Spesifikasi ini di atas kertas bisa melampaui All New MacBook dari Apple.
Untuk kebutuhan harian mulai dari browsing, streaming video HD ataupun olah grafis ringan sampai menengah, notebook ini sangat bisa diandalkan.
Audionya pun prima dengan santunan Dolby.
Lalu, saya turut coba menjalankan game sejuta umat, DOTA 2.
Game ini akan terasa lancar dengan konfigurasi grafis medium.
Saya juga mencoba game lain ibarat Argo, dan Batman Telltale.
Kedua game ini akan terasa lancar dan nyaman dimainkan kalau memakai opsi grafis low saja.
Hal ini tergolong masuk akal lantaran Acer Swift 7 hanya mengandalkan CPU ekonomis energi dan GPU Intel terintegrasi.
Lalu soal baterai, Acer Swift 7 membawa kapasitas baterai 2770 mAh.
Acer mengklaim baterai ini bisa bertahan sampai 9 jam tergantung pemakaian.
Namun dari pengujian yang saya lakukan, baterainya rata-rata bertahan 5 sampai 6 jam.
Sejak kemunculan MacBook Air, dan kini All New MacBook, banyak produsen lain yang jadinya tertarik membuat notebook ultrathin.
Dan kini saya kedatangan satu notebook ultrathin dari Taiwan, yakni Acer Swift 7.
Ketipisannya boleh diadu dengan All New MacBook.
Dalam keadaan layar tertutup, ketebalannya hanya sekitar 1 cm saja.
Sama halnya dengan All New MacBook atau lini Zenbook series dari ASUS, Acer Swift 7 yaitu notebook yang dirancang untuk pengguna profesional ataupun businessman dengan mobilitas ekstra tinggi.
Notebook Acer ini membawa desain premium dan stylish dengan varian warna hitam diluar, dan emas di dalam.
Kesan stylish juga terlihat pada port USB miliknya.
Sementara ukuran layarnya 13,3 inci, Full HD bertipe glossy berlapis Gorilla Glass.
Meski begitu, dimensi bodinya sama ibarat notebook 14 inci, hal ini disebabkan oleh leganya area keyboard dan touchpad.
Dibanding keyboard All New MacBook atau MacBook Pro yang rapat-rapat, keyboard Acer Swift 7 mempunyai jarang renggang antar tutsnya.
Ketinggian atau travel distance-nya pun lumayan.
Keyboard ini terasa empuk ketika dipakai mengetik cepat dengan suara yang khas.
Tapi sayangnya, Acer tidak menyertai dengan backlit.
Sedangkan area touchpad-nya sangat lebar mencapai 14 cm, dilengkapi fitur multi-gesture dan palm rejection.
Walaupun termasuk kategori notebook ultrathin dan portable, Acer masih berbaik hati dengan menyediakan dua port USB C di sisi kanan notebook berdampingan dengan jack audio.
Kaprikornus ketika satu port sedang dipakai untuk charging masih ada port lain yang bisa digunakan.
Selain portable, Acer Swift 7 juga tidak mengecewakan fleksibel.
Hal ini tercermin dari panel layarnya yang bisa dibentangkan.
Tapi ada satu hal yang mungkin mengganjal, khususnya kalau Anda sering membuka layar notebook dengan satu tangan.
Ya benar, seluruh bodi notebook akan ikut terangkat ketika kita mencoba membuka layarnya dengan satu tangan.
Penyebabnya yaitu bobot notebook ini yang hanya 1,1 KG saja.
Tapi, saya rasa ini bukanlah problem besar.
Setidaknya kita tidak akan merasa terlalu berat ketika membawanya bepergian, apalagi ukuran chargernya juga cukup ringkas.
Nah, bagaimana soal performa Acer Swift 7?
Karena ini yaitu notebook ultrathin dan portable dengan sistem passive cooling alias tanpa kipas, maka SoC yang digunakannya pun sudah disesuaikan.
Acer Swift 7 diotaki CPU dual-core Intel Kaby Lake Core i5-7Y75 yang punya efisiensi daya sangat baik dengan TDP 4,5 watt.
Clockspeed basic-nya 1,3 GHz dan sudah terintegrasi dengan GPU Intel HD Graphic 615.
SoC ini ditemani RAM 8GB, dan SSD 256GB.
Spesifikasi ini di atas kertas bisa melampaui All New MacBook dari Apple.
Untuk kebutuhan harian mulai dari browsing, streaming video HD ataupun olah grafis ringan sampai menengah, notebook ini sangat bisa diandalkan.
Audionya pun prima dengan santunan Dolby.
Lalu, saya turut coba menjalankan game sejuta umat, DOTA 2.
Game ini akan terasa lancar dengan konfigurasi grafis medium.
Saya juga mencoba game lain ibarat Argo, dan Batman Telltale.
Kedua game ini akan terasa lancar dan nyaman dimainkan kalau memakai opsi grafis low saja.
Hal ini tergolong masuk akal lantaran Acer Swift 7 hanya mengandalkan CPU ekonomis energi dan GPU Intel terintegrasi.
Lalu soal baterai, Acer Swift 7 membawa kapasitas baterai 2770 mAh.
Acer mengklaim baterai ini bisa bertahan sampai 9 jam tergantung pemakaian.
Namun dari pengujian yang saya lakukan, baterainya rata-rata bertahan 5 sampai 6 jam.
Harga Acer Swift 7
Rp 20.000.000,-
Spesifikasi Acer Swift 7
- Layar 13,3 inci 1920x1080 pixels
- CPU Intel kaby Lake Core i7-7Y75
- GPU Intel HD Graphics 615
- 8GB RAM
- 256GB SSD
- Windows 10
- Webcam
- 2 USB 3.1 type-c
- Port audio 3,5 mm
- Baterai 2770 mAh
- CPU Intel kaby Lake Core i7-7Y75
- GPU Intel HD Graphics 615
- 8GB RAM
- 256GB SSD
- Windows 10
- Webcam
- 2 USB 3.1 type-c
- Port audio 3,5 mm
- Baterai 2770 mAh